Pages

Selasa, 09 Desember 2014

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA MODERN PHOTOVOLTAIC



Photovoltaic

Yulita Inayatus Shiddiqah, Budiana
Jurusan Fisika, Fakultas
MIPA Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111
E-mail:
vivat.itsku@gmail.com

AbstrakTelah dilakukan percobaan Photovoltaic dengan tujuan untuk menjelaskan fenomena photovoltaic pada solar cell, mengetahui pengaruh intensitas cahaya lampu pijar terhadap daya output solar cell, mengetahui pengaruh lebar solar cell terhadap daya output solar cell, serta mengetahui pengauh panjang gelombang cahaya terhadap daya output solar cell. Cara melakukan percobaan adalah; pertama yang dilakukan dalam praktikum ini yaitu disiapkan peralatan-peralatan yang diperlukan dalam praktikum ini yaitu solar cell 2,5 cm x 5,2 cm, solar cell 5,2 cm x 5,2 cm, circuit diagram, lighting module, base unit, filter warna merah, kuning, biru, sebuah multimeter, power supply, test lead black, dan test lead red. Percobaan ini terdiri dari dua metode, yaitu metode pengukuran arus dan metode pengukuran tegangan. Sebelum memulai percobaan, mengkalibrasi power supply terlebih dahulu dengan multimeter. Kemudian ditentukan nilai Vin yaitu  1,587 volt, 2,222 volt, 3,225 volt, dan 4,06 volt. Sumber cahaya yang digunakan disini ialah lampu polikromatik dengan tegangan 2.5 volt. Pada pengukuran arus, multimeter dirangkai seri dengan solar cell seperti pada gambar 2.1. Percobaan dilakukan sebanyak 3 kali dengan filter warna yang tersedia dan dengan solar cell yang berbeda ukuran. Sehingga didapatkan nilai Iout nya. Sedangkan pada pengukuran tegangan, multimeter dirangkai parallel dengan solar cell seperti pada gambar 2.2. Kemudian langkahnya sama dengan pengukuran arus yaitu melakukan percobaan sebanyak 3 kali dan menggunakan filter warna yang tersedia dan solar cell yang berbeda ukuran. Kemudian didapatkan nilai Vout nya. Dari percobaan photovoltaic dapat disimpulkan bahwa Fenomena pada solar cell yaitu cahaya (foton) jatuh pada permukaan solar cell yang terbuat dari semikonduktor, energi foton ini ditransfer ke elektron sehingga elektron tereksitasi dan terjadi aliran arus dalam semikonduktor. Kemudian arus ini di alirkan ke rangkaian sehingga menjadi pembangkit listrik. Dan dari data yang didapatkan dapat disimpulkan semakin besar intensitas cahaya maka daya output solar cell juga akan semakin besar dan semakin lebar solar cell maka daya output solar cell juga semakin besar. Serta semakin panjang gelombang cahaya, semakin besar daya output solar cell, padahal berdasarkan teori yang masih berlaku bila panjang gelombang cahaya semakin besar maka daya output solar cell akan semakin kecil.


Kata Kunciphotovoltaic, solar cell, panjang gelombang, tegangan, arus, daya.
P

I.     PENDAHULUAN

enggunaan energi secara berlebihan serta terus menerus membuat bumi semakin mengalami kerusakan setiap harinya. Maka diperlukan sebuah energi alternatif untuk dapat tetap memenuhi kebutuhan energi umat manusia. Salah satu sumber energi alternatif adalah solar cell.
       Solar cell mampu mengkonversikan cahaya menjadi energi listrik. Solar cell merupakan sebuah piranti yang digunakan untuk mengkonversi cahaya menjadi energi listrik. solar cell  dirancang untuk mengubah minimal sebagian cahaya yang tersedia kedalam energi listrik. Solar cell tidak menggunakan reaksi kimia maupun gerak mekanik. Solar cell tersusun dari bahan semikonduktor, pada dasarnya hanya sambungan P-N photodiode dengan daerah sensitif  terhadap cahaya yang sangat luas. Efek photovoltaic yang menyebabkan solar cell mengubah cahaya langsung kedalam energi listrik, terjadi di 3 lapisan konversi energi. Lapisan pertama yang digunakan untuk mengubah energi di dalam solar cell adalah lapisan penghubung atas (terbuat dari semikonduktor tipe-N). Lapisan selanjutnya di dalam susunan solar cell adalah inti dari  alat ini yaitu lapisan peredam (penghubung P-N). Lapisan pengubah energi terahir adalah lapisan penghubung bawah (terbuat dari semikonduktor tipe-P).
         Cahaya matahari tersusun dari foton atau paket energi. Foton sendiri terdiri dari bermacam sejumlah energi yang berhubungan dengan panjang gelombang cahaya yang berbeda. Ketika foton membentur solar cell, mungkin dipantulkan atau diserap, atau bahkan diteruskan. [1]
        Dalam Tumbukan foton dapat dipandangkan sebagai sebuah partikel yang kehilangan sejumlah energi yang besarnya sama dengan energi kinetik k yang diterima oleh elektron, walaupun sebenernya kita mengamati dua foton yang berbeda. Karena energi foton ialah hv, momentumnya adalah:[4]
                                    =  ......................................(1.1)
           Semikonduktor memiliki sifat-sifat penghantar yang berada diantara isolator dan konduktor. Semikonduktor yang belum mendapatkan pengotoran (doping) disebut semikonduktor instinsik (murni). Beberapa semikonduktor yang terdoping disebut semikonduktor ekstrinsik, dan mendasari perangkat-perangkat semikonduktor. Jika pembawa muatan utamanya adalah elektron, material tersebut dinamakan semikonduktor tipe-n (dari kata “negatif”); sedangkan jika lubang yang bertindak sebagai pembawa muatannya, maka material tersebut dinamakan semikonduktor tipe-p (dari kata “positif”). [3]
  

                                       II. METODE
            
   Pada percobaan photovoltaic hal pertama yang dilakukan dalam praktikum ini yaitu disiapkan peralatan-peralatan yang diperlukan dalam praktikum ini yaitu solar cell 2,5 cm x 5,2 cm, solar cell 5,2 cm x 5,2 cm, circuit diagram, lighting module, base unit, filter warna merah, kuning, biru, sebuah multimeter, power supply, test lead black, dan test lead red. Percobaan ini terdiri dari dua metode, yaitu metode pengukuran arus dan metode pengukuran tegangan. Sebelum memulai percobaan, mengkalibrasi power supply terlebih dahulu dengan multimeter. Kemudian ditentukan nilai Vin yaitu  1,587 volt, 2,222 volt, 3,225 volt, dan 4,06 volt. Sumber cahaya yang digunakan disini ialah lampu polikromatik dengan tegangan 2.5 volt.
  Pada pengukuran arus, multimeter dirangkai seri dengan solar cell seperti pada gambar 2.1. Percobaan dilakukan sebanyak 3 kali dengan filter warna yang tersedia dan dengan solar cell yang berbeda ukuran. Sehingga didapatkan nilai Iout nya. Sedangkan pada pengukuran tegangan, multimeter dirangkai parallel dengan solar cell seperti pada gambar 2.2. Kemudian langkahnya sama dengan pengukuran arus yaitu melakukan percobaan sebanyak 3 kali dan menggunakan filter warna yang tersedia dan solar cell yang berbeda ukuran. Kemudian didapatkan nilai Vout nya. Berikut flowchart untuk percobaan photovoltaic

  start
Rangkaian disusun pararel
Rangkaian disusun seri
Alat dan bahan disusun seperti gambar 2.1
Alat dan bahan disusun seperti gambar 2.2
Dihitung nilai Iout
Dihitung nilai Vout
Percobaan diulangi sebanyak 3 kali

Solar cell sudah dipakai semua
Ganti tegangan input

Ganti filter
finish

                  III. HASIL DAN PEMBAHASAN

     Dari percobaan photovoltaic didapatkan data Vinput, Voutput, Iout, dan Pout sebagai berikut

Tabel 3.1. Data yang dihasilkan oleh solar cell kecil dengan filter
               warna merah.
No.
Vin (v)
Vout (v)
Iout (A)
Pout (watt)
1
1,587
0,423
0,003
0,001269
2
0,423
0,003
0,001269
3
0,423
0,003
0,001269
4
2,222
0,468
0,011
0,005148
5
0,468
0,011
0,005148
6
0,467
0,011
0,005137
7
3,225
0,504
0,03
0,01512
8
0,504
0,031
0,015624
9
0,504
0,031
0,015624





10
4,06
0,522
0,052
0,027144
11
0,522
0,052
0,027144
12
0,522
0,052
0,027144






Tabel 3.2. Data yang dihasilkan oleh solar cell kecil dengan filter
               warna kuning.
No.
Vin (v)
Vout (v)
Iout (A)
Pout (watt)
1
1,587
0,411
0,003
0,001233
2
0,411
0,003
0,001233
3
0,411
0,002
0,000822
4
2,222
0,457
0,008
0,003656
5
0,457
0,008
0,003656
6
0,457
0,008
0,003656
7
3,225
0,496
0,024
0,011904
8
0,497
0,024
0,011928
9
0,496
0,024
0,011904





10
4,06
0,514
0,041
0,021074
11
0,514
0,040
0,02056
12
0,514
0,040
0,02056



Tabel 3.3. Data yang dihasilkan oleh solar cell kecil dengan filter
               warna biru.
No.
Vin (v)
Vout (v)
Iout (A)
Pout (watt)
1
1,587
0,406
0,002
0,000812
2
0,406
0,002
0,000812
3
0,406
0,002
0,000812
4
2,222
0,453
0,007
0,003171
5
0,453
0,007
0,003171
6
0,453
0,007
0,003171
7
3,225
0,490
0,021
0,01029
8
0,490
0,021
0,01029
9
0,489
0,021
0,010269





10
4,06
0,508
0,035
0,01778
11
0,508
0,035
0,01778
12
0,508
0,035
0,01778
               
Tabel 3.4. Data yang dihasilkan oleh solar cell besar dengan filter
               warna merah.
No.
Vin (v)
Vout (v)
Iout (A)
Pout (watt)
1
1,587
0,368
0,006
0,002208
2
0,3673
0,006
0,0022038
3
0,3672
0,006
0,0022032
4
2,222
0,442
0,019
0,008398
5
0,441
0,019
0,008379
6
0,440
0,019
0,00836
7
3,225
0,495
0,052
0,02574
8
0,494
0,052
0,025688
9
0,493
0,052
0,025636





10
4,06
0,517
0,091
0,047047
11
0,516
0,091
0,046956
12
0,516
0,091
0,046956

Tabel 3.5. Data yang dihasilkan oleh solar cell besar dengan filter
               warna kuning.
No.
Vin (v)
Vout (v)
Iout (A)
Pout (watt)
1
1,587
0,3498
0,005
0,001749
2
0,3491
0,005
0,0017455
3
0,3488
0,005
0,001744
4
2,222
0,423
0,015
0,006345
5
0,422
0,015
0,00633
6
0,422
0,015
0,00633
7
3,225
0,482
0,040
0,01928
8
0,482
0,040
0,01928
9
0,481
0,040
0,01924





10
4,06
0,505
0,070
0,03535
11
0,506
0,070
0,03542
12
0,506
0,070
0,03542
Tabel 3.6. Data yang dihasilkan oleh solar cell besar dengan filter
               warna biru.
No.
Vin (v)
Vout (v)
Iout (A)
Pout (watt)
1
1,587
0,3423
0,004
0,0013692
2
0,3421
0,004
0,0013684
3
0,342
0,004
0,001368
4
2,222
0,414
0,013
0,005382
5
0,414
0,013
0,005382
6
0,414
0,013
0,005382
7
3,225
0,474
0,035
0,01659
8
0,474
0,035
0,01659
9
0,474
0,035
0,01659





10
4,06
0,498
0,061
0,030378
11
0,498
0,061
0,030378
12
0,498
0,061
0,030378

       Pada percobaan ini selain digunakan tegangan sumber yang berbeda-beda, yaitu 1,587 volt, 2,222 volt, 3,225 volt, dan 4,06 volt,  digunakan juga lampu dengan tegangan 2,5 volt arus 1 ampere. Sehingga lampu memiliki nilai daya 2,5 watt. Daya ini disebut sebagai daya input. Tegangan yang diberikan masih dalam batas normal karena tidak melebihi tegangan maksimum lampu. Variasi tegangan sumber ini bermaksud untuk memberikan variasi intensitas cahaya lampu yang diserap oleh solar cell. Berdasarkan data pada tabel diatas, semakin besar intensitas cahaya lampu yang ditunjukkan dengan semakin besarnya tegangan sumber, maka daya output solar cell juga semakin besar.
       Dari tabel diatas dapat dibuat grafik berupa hubungan antara daya output dengan tegangan input sebagai berikut.

Grafik 3.1 grafik tegangan input terhadap daya output pada solar cell
               Kecil

Grafik 3.1 grafik tegangan input terhadap daya output pada solar cell
               Besar
       Dari grafik diatas dapat kita ketahui bahwa daya output berbanding lurus dengan tegangan input. Artinya semakin besar tegangan yang diberikan maka daya yang dihasilkan juga akan semakin besar. Ini sesuai dengan persamaan yang menyatakan bahwa daya sama dengan tegangan dikalikan dengan arus.
       Variasi yang dilakukan pada praktikum ini juga pada luasan solar cell. Dengan membandingkan data daya output  solar cell kecil dan besar. menunjukkan bahwa daya output solar cell 2 lebih besar dari pada solar cell 1. Sedangkan variasi filter warna bertujuan untuk membedakan  panjang gelombang cahaya. Berdasarkan data pada tabel, semakin besar panjang gelombang semakin besar pula daya output solar cell. Data ini bertolak belakang dengan teori. Berdasarkan teori, semakin besar panjang gelombang, energinya semakin kecil dan daya output solar cell juga semakin kecil. Sehingga pada percobaan kali ini, belum bisa membuktikan kebenaran teori tersebut. Faktor yang memungkinkan terjadinya kesalahan ini adalah adanya faktor-faktor mikroskopis yang dalam percobaan ini nilainya diabaikan.

II.     KESIMPULAN

        Dari percobaan photovoltaic ini dapat disimpulkan bahwa Fenomena pada solar cell yaitu cahaya (foton) jatuh pada permukaan solar cell yang terbuat dari semikonduktor, energi foton ini ditransfer ke elektron sehingga elektron tereksitasi dan terjadi aliran arus dalam semikonduktor. Kemudian arus ini di alirkan ke rangkaian sehingga menjadi pembangkit listrik. Dan dari data yang didapatkan dapat disimpulkan semakin besar intensitas cahaya maka daya output solar cell juga akan semakin besar dan semakin lebar solar cell maka daya output solar cell juga semakin besar. Serta semakin panjang gelombang cahaya, semakin besar daya output solar cell, padahal berdasarkan teori yang masih berlaku bila panjang gelombang cahaya semakin besar maka daya output solar cell akan semakin kecil.

              UCAPAN TERIMA KASIH
  penulis mengucapkan terima kasih kepada asisten Budiana, Friska ayu fitrianti, dan Setiawan Abdillah. rekan-rekan praktikan dan semua pihak terkait praktikum Photovoltaic dalam melakukan percobaan dan penyelesaian laporan ini
DAFTAR PUSTAKA
[1]     Beiser, Liong. 2003. “Konsep Fisika Modern”. Erlangga,Jakarta
[2]     Merrigan, Joseph A, "Prospects for Solar Energy Conversion by Photovoltaics" The MIT Press Cambridge, England, pp. 34, 1975.
[3]     Savin, Gautreau, “Schaum’s Outline of Theory and Problem of Modern Physics, second edition” Erlangga, Jakarta, pp.258, 2006.
[4]     Weber, white, dan manning. 1959. “Physics for Science and Engineering”. Mc Graw-Hill Book Company,Inc,London.


0 komentar:

Posting Komentar