Pages

Selasa, 09 Desember 2014

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA MODERN RADIASI INFRAMERAH



Radiasi Inframerah

Yulita Inayatus Shiddiqah, Farah Aulia
Jurusan Fisika, Fakultas
MIPA Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111
E-mail:
vivat.itsku@gmail.com

AbstrakTelah dilakukan percobaan Radiasi Inframerah dengan tujuan untuk menentukan energi kalor yang diterima oleh air, untuk mengetahui pengaruh suhu terhadap kalor, serta untuk mengertahui hubungan panjang gelombang dengan energi kalor. Cara melakukan percobaan adalah; pertama semua alat dan bahan dirangkai, kemudian air sebanyak 80ml dimasukkan kedalam tabung polis/tabung putih. Lalu diukur suhu awal dan suhu ruangan menggunakan termometer, Kemudian tabung ditutup dengan mika. setelah itu letakkan termometer didalam tabung. Lalu letakkan tabung dan lampu pijar sejauh 15cm. Lampu pijar yang digunakan adalah variasi 40 watt, 60 watt, dan 100 watt. Lalu lampu pijar dinyalakan dan setiap kenaikan suhu selama 2 menit diukur menggunakan termometer dan dicatat. Ulangi langkah tersebut untuk tabung berwarna hitam.  Hasil percobaan menujukkan bahwa bahwa energi kalor yang diterima oleh air adalah sebagai berikut ; pada tabung putih dengan P 40 watt dan  rata-rata -2,6 oC adalah -208 joule, dengan P 60 watt dan  rata-rata 1,6 oC adalah 128 joule, dengan P 100 watt dan  rata-rata 2 oC adalah 160 joule, pada tabung hitam dengan P 40 watt dan  rata-rata 1oC adalah 80 joule, dengan P 60 watt dan  rata-rata 4,8 oC adalah 384 joule, dengan P 100 watt dan  rata-rata 3,8 oC adalah 304 joule. Pengaruh suhu terhadap kalor adalah berbanding lurus. Dimana semakin tinggi suhu maka semakin tinggi pula kalor yang dihasilkan. Dan hubungan panjang gelombang dengan energi kalor adalah berbanding terbalik. Artinya semakin rendah panjang gelombang suatu sinar elektromagnetik maka semakin tinggi pula energi yang dihasilkan.


Kata Kunciradiasi,inframerah,elektromagnetik,kalor,panjang gelombang.

I.     PENDAHULUAN

         Dalam kehidupan sehari-hari trdapat banyak sekali aplikasi dari radiasi. Radiasi adalah proses dimana energi bergerak melalui media atau ruang yang akhirnya akan diserap oleh benda lain. Salah satu contoh radiasi adalah radiasi inframerah. Radiasi inframerah adalah radiasi dari sinar elektromagnet yang panjang gelombangnya lebih daripada cahaya nampak yaitu antara 700nm dan 1mm.
        Energi radiasi yang dipancarkan oleh suatu permukaan persatuan waktu dan persatuan luas, bergantung dari sifat permukaan yang bersangkutan dan pada suhunya, pada suhu rendah, banyaknya radiasi kecil dan panjang gelombangnya relatif panjang. [3]
         Jika suatu zat ditempatkan didalam sebuah pengurung (wadah yang mengurungnya) dan suhu dinding-dinding pengurung lebih rendah daripada suhu benda, maka suhu benda tersebut akan turun sekalipun ruang didalam kurungan tersebut hampa proses dengan mana perpindahan panas dari suatu benda terjadi berdasarkan suhunya, tanpa bantuan dari suatu zat antara (medium) yang dicampur tangan. Hal ini disebut radiasi termal. Radiasi bergerak dengan kecepatan cahaya c yang sama dengan kurang lebih 3 x 108 m/s didalam ruang hampa. Dari titik pandang teori elektromagnetik, gelombang radiai berjalan dengan kecepatan tersebut. Energi yang diangkut oleh foton-foton yang bergerak dengan kecepatan cahaya. Energi yang berkaitan dengan tiap foton adalah hv. Dimana h adalah suatu konstanta dan v adalah frekuensi radiasi. Spektrum energi juga dapat diuraikan sebagai fungsi dari panjang gelombang radiasi λ, yang hubungannya dengan kecepatan rambat dan frekuensi diberikan oleh :
                                    ...............................................(1.1)
satuan termal didefinisikan sebagai energi radiasi yang dipancarkan oleh suatu zat antara berdasar atas suhunya dengan kata lain. Pancaran radiasi termal diatur suhu benda pemancarnya. Panjang gelombang yang dicangkup oleh radiasi termalterletak kurang lebih antara 0,1 dan 100µ. Daerah ini biasanya dibagi-bagi kedalam daerah ultraviolet, daerah yang tampak, dan daerah inframerah. [2]
        diketahui Energi kalor dapat dihitung menggunakan persamaan :
                                 ..........................................(1.2)
        Sedangkan energi foton dapat dihitung menggunakan efek compton :
                                .................................................(1.3)
Karena energi yang digunakan dalam radiasi inframerah adalah energi kalor. Maka didapatkan :
                              ..........................................(1.4)
Dimana m adalah massa zat, c adalah massa jenis zat,  adalah perubahan suhu akhir dan suhu awal, h adalah konstanta planck yang bernilai 6,6261 x 10-34 j.s. c adalah kecepatan cahaya sebesar 3 x 108 m/s. Dan λ adalah panjang gelombang.
          Pada suhu ruang, radiasi termal ini paling banyak terdapat dalam daerah spektrum inframerah (λmaks 10 µm), pada daerah mulai memancarkan cahaya nampak, bila T bertambah, maka λmaks menurun, dan untuk suhu sedang, λmaks akan menurun kedaerah cahaya tampak. [1]

II.     METODE

             Gambar 2.1 skema percobaan radiasi inframerah
     Pada percobaan radiasi inframerah hal pertama yang dilakukan adalah semua alat dan bahan dirangkai, kemudian air sebanyak 80ml dimasukkan kedalam tabung polis/tabung putih. Lalu diukur suhu awal dan suhu ruangan menggunakan termometer, Kemudian tabung ditutup dengan mika. setelah itu letakkan termometer didalam tabung. Lalu letakkan tabung dan lampu pijar sejauh 15cm. Lampu pijar yang digunakan adalah variasi 40 watt, 60 watt, dan 100 watt. Lalu lampu pijar dinyalakan dan setiap kenaikan suhu selama 2 menit diukur menggunakan termometer dan dicatat. Ulangi langkah tersebut untuk tabung berwarna hitam. 

             III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Setelah dilakukan percobaan, maka diperoleh data suhu pada  saat P 40 watt dengan T0 = 15 oC , P 60 watt dengan T0 = 13 oC , dan P 100watt dengan T0 = 19 oC adalah sebagai berikut:
3.1 Tabel data suhu pada tabung putih/polis.
Suhu pada P 40 W (oC)
Suhu pada P 60 W (oC)
Suhu pada P 100 W (oC)
13,5
13
19
12,5
13,5
20
12
14,5
20,5
12
15,5
22
12
16,5
23,5
      Sedangkan pada tabung hitam, diperoleh data suhu pada  saat P 40 watt dengan T0 = 14,5 oC , P 60 watt dengan T0 = 15 oC , dan P 100watt dengan T0 = 18,5 oC adalah sebagai berikut:
3.2 Tabel data suhu pada tabung hitam.
Suhu pada P 40 W (oC)
Suhu pada P 60 W (oC)
Suhu pada P 100 W (oC)
14,5
17
19
15
19
20
15,5
20
21
16
21
22
16,5
22
29,5
           Dari data diatas kemudian kita dapat menghitung nilai λ dengan menggunakan persamaan (1.4). maka akan didapatkan

3.3 Tabel perhitungan λ pada tabung putih dengan P 40 watt
      dan T0 = 15 oC.
Suhu pada P 40 W (oC)
 (oC)
λ (dalam 10-24 nm)
13,5
-1,5
-1,65
12,5
-2,5
-0,99
12
-3
-0,82
12
-3
-0,82
12
-3
-0,82

3.4 Tabel perhitungan λ pada tabung putih dengan P 60 watt
      dan T0 = 13 oC.
Suhu pada P 60 W (oC)
 (oC)
λ (dalam 10-24 nm)
13
0
~
13,5
0,5
4,96
14,5
1,5
1,65
15,5
2,5
0,99
16,5
3,5
0,71




3.5 Tabel perhitungan λ pada tabung putih dengan P 100 watt
      dan T0 = 19 oC
Suhu pada P 40 W (oC)
 (oC)
λ (dalam 10-24 nm)
19
0
~
20
1
2,48
20,5
1,5
1,65
22
3
0,82
23,5
4,5
0,55

3.6 Tabel perhitungan λ pada tabung hitam dengan P 40 watt
      dan T0 = 14,5 oC
Suhu pada P 40 W (oC)
 (oC)
λ (dalam 10-24 nm)
14,5
0
~
15
0,5
4,96
15,5
1
2,48
16
1,5
1,65
16,5
2
1,24

3.7 Tabel perhitungan λ pada tabung putih dengan P 60 watt
      dan T0 = 15 oC
Suhu pada P 40 W (oC)
 (oC)
λ (dalam 10-24 nm)
17
2
1,24
19
4
0,62
20
5
0,49
21
6
0,41
22
7
0,35

3.8 Tabel perhitungan λ pada tabung putih dengan P 100 watt
      dan T0 = 18,5 oC
Suhu pada P 40 W (oC)
 (oC)
λ (dalam 10-24 nm)
19
0,5
4,96
20
1,5
1,65
21
2,5
0,99
22
3,5
0,71
29,5
11
0,22

Dari data diatas kita dapatkan range panjang gelombang dari sinar yg kita gunakan adalah dari 0,22 x 10-24 nm hingga pada angka tak terhingga. Maka dapat disimpulkan bahwa sinar yang kita gunakan adalah sinar inframerah. Karena sinar inframerah memiliki panjang gelombang yang lebih besar dibandingkan cahaya tampak yaitu 700nm hingga 1 mm. Nilai λ yang didapatkan dari percobaan tidak sama dengan nilai λ dari referensi disebabkan karena partikel foton yang dialirkan oleh lampu pijar tidak diserap langsung oleh atom-atom pada air melainkan masih terhalang oleh tabung hitam dan tabung polis yang pengaruhnya sangat besar sehingga nilai λ yang didapat dari percobaan tidak sama dengan nilai λ inframerah dari referensi.

III.     KESIMPULAN

Dari percobaan radiasi inframerah maka dapat ditarik kesimpulan bahwa energi kalor yang diterima oleh air dapat dihitung menggunakan persamaan (1.2) adalah sebagai berikut ; pada tabung putih dengan P 40 watt dan  rata-rata -2,6 oC adalah -208 joule, dengan P 60 watt dan  rata-rata 1,6 oC adalah 128 joule, dengan P 100 watt dan  rata-rata 2 oC adalah 160 joule, pada tabung hitam dengan P 40 watt dan  rata-rata 1oC adalah 80 joule, dengan P 60 watt dan  rata-rata 4,8 oC adalah 384 joule, dengan P 100 watt dan  rata-rata 3,8 oC adalah 304 joule. Pengaruh suhu terhadap kalor adalah berbanding lurus. Dimana semakin tinggi suhu maka semakin tinggi pula kalor yang dihasilkan. Dan hubungan panjang gelombang dengan energi kalor adalah berbanding terbalik. Artinya semakin rendah panjang gelombang suatu sinar elektromagnetik maka semakin tinggi pula energi yang dihasilkan.

              UCAPAN TERIMA KASIH
  penulis mengucapkan terima kasih kepada asisten Farah Aulia, Umi maslakah, Ayu Ningsih, dan Fitriana. rekan-rekan praktikan dan semua pihak terkait praktikum spektrometer dalam melakukan percobaan dan penyelesaian laporan ini
DAFTAR PUSTAKA
[1]     Krane, Kenneth,S. 1992. “Fisika Modern”. Universitas Indonesia.Jakarta
[2]     Kreith,Frank. 1997. “Prinsip-prinsip perpindahan panas”. Erlangga, Jakarta.
[3]     Sears dan Zemansky. 1962. “Fisika Untuk Universitas I.” Binacipta, Bandung.
[4]     Welty,Wick, and Wilson. 1969. “Fundamental of momentum, heat, and mass transfer”. John wiley and sons, Canada.

0 komentar:

Posting Komentar