Pages

Selasa, 09 Desember 2014

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA MODERN TETES MINYAK MILIKAN



Tetes Minyak Milikan

Yulita Inayatus Shiddiqah, Maria Fransisca G, Yovanita N
Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111
E-mail: vivat.itsku@gmail.com

Abstrak—Sebuah percobaan tetes minyak milikan telah selesai dilakukan. Percobaan ini bertujuan untuk menentukan besar jari-jari tetesan minyak dan menentukan nilai muatan butiran minyak. Peralatan dan bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu mikroskop, sprayer, minyak paraffin, sumber cahaya (lampu polikromatis), sumber tegangan AC, stopwatch, dan seperangkat peralatan milikan. Percobaan ini dilakukan dengan menyeimbangkan gaya-gaya antara gaya gravitasi dan gaya listrik pada suatu tetes kecil minyak yang berada diantara dua buah pelat konduktor. Data yang diperoleh berupa waktu naik dan waktu turun butiran minyak, serta besar tegangan sumber. Percobaan dilakukan dengan memberikan variasi pada sumber tegangan 200V dan 300V dan dilakukan perulangan sebanyak 7 kali setiap pengambilan data waktu naik dan waktu turun. Jari-jari dan nilai muatan butiran minyak diperoleh dari perhitungan berdasarkan penurunan rumus dari kesetimbangan tiga gaya (gaya stokes, gaya gravitasi, dan gaya listrik). Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan didapatkan kesimpulan bahwa bahwa semakin besar beda potensial semakin cepat waktu yang dibutuhkan butiran untuk naik maupun turun sehingga semakin besar kecepatannya. Dari perhitungan dapat diperoleh jari-jari rata-rata pada tegangan 200 V sebesar 1,23535E-06 m dan jari-jari rata-rata pada tegangan 300 V sebesar 1,34461E-06 m. q rata-rata pada tegangan 200 V sebesar 4,44024E-18 coloumb dan q rata-rata pada tegangan 300 V sebesar 3,47199E-18 coloumb. Serta didapatkan jumlah muatan rata-rata pada tegangan 200 V sebesar 26,27360556 muatan dan jumlah muatan rata-rata pada tegangan 300 V adalah 20,54432787 muatan.

Kata Kunci—Medan listrik, viskositas, hukum Stokes, minyak parafin, tetes minyak milikan.

I.     PENDAHULUAN


Suatu medan listrik keluar dari setiap muatan dan menyebar ke seluruh ruangan. Ketika muatan kedua diletakkan didekat yang pertama, ia akan merasakan gaya yang disebabkan oleh adanya medan listrik ditempat itu. Medan listrik didefinisikan sebagai gaya F yang diberikan pada muatan yang kecil pada listrik tersebut dibagi dengan g. Hubungan antara gaya stokes dan gaya gravitasi dapat dilihat pada persamaan berikut :
Fg =  Fs.........................................................................(1.1)
m g = K Vf...........................................(1.2)
Dalam keadaan stasioner
Fc = Fg + Fs..........................................(1.3)
Een = m g + K Vf .................................(1.4)
Dimana E merupakan kuat medan listrik. Secara umum  didefinisikan bahwa kuat medan listrik E di dalam ruang sebagai gaya elektrostatis yang bekerja pada suatu satuan muatan di dalam ruang tersebut.[4]
      Hukum stokes adalah gaya gesek antara permukaan benda padat yang bergerak dengan fluida akan sebanding dengan kecepatan relatif gerak benda ini terhadap fluida. Hambatan gerak benda didalam fluida disebabkan oleh gaya gesek antara bagian fluida yang melekat ke permukaan benda dengan bagian fluida disebelahnya. [5]
      Menurut stokes gaya gesek adalah :
                                  .....................................(1.5)
Dimana  adalah gaya gesekan,  adalah koefisien kekentalan fluida,  adalah jari-jari bola, dan  adalah kecepatan relatif bola terhadap fluida.[3]
              Tetes minyak milikan adalah percobaan yang menunjukkan bahwa muatan elektron bersifat diskrit yaitu gaya ke bawah. Percobaan milikan disebut juga sebagai percobaan oil drop. pada percobaan ini percepatan ke bawah akan terhambat oleh suatu gaya Stokes (gaya penghambat). Percobaan ini dilakukan dengan menyeimbangkan gaya-gaya antara gaya gravitasi dan gaya listrik pada suatu tetes minyak kecil yang berada diantara dua buah plat konduktor.[1]
     Elektron memiliki peran penting dalam mempelajari gejala kelistrikan kemagnetan. Dengan mengembangkan gaya-gaya gravitasi dan gaya listrik pada suatu tetes kecil minyak yang berada diantara dua plat elektroda. Minyak diteteskan dengan tetesan kecil melalui dua plat logam dengan dua plat bagian atas. Jika beda tegangan diatur agar mengimbangi gaya gravitasi tetes minyak, maka partikel-partikel minyak yang mengandung muatan akan melayang karena keseimbangan gaya tersebut. Pada keadaan ini gaya gravitasi sama dengan gaya elektrostatik, sehingga muatan dapat diketahui besarnya.[2]  Pada percobaan ini, minyak disemprotkan pada lubang, sehingga butiran-butiran kecil dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop. Pengukuran dilakukan tidak jauh dari lubang dimana kecepatannya sudah stasioner. Dari hasil pengamatan ternyata semua muatan butiran selalu merupakan kelipatan bulat dari suatu faktor, yaitu muatan elektron, yang besarnya 1.602192x10-19 C. Menurut Sokes, “bila sebuah benda dilepaskan tanpa kecepatan awal di dalam fluida, benda mula-mula akan mendapat kecepatan.
                Melalui banyak percobaan dengan tetes minyak milikan yang beragam meka secara umum muatan dapat diperoleh:


 
                                                                        ......................................(1.6)
Dimana besaran massa m dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan                                 , sehingga

 persamaannya menjadi:


 
                                                                                    .........................(1.7)

                Muatan listrik Q di dalam suatu ruang, akan menyebabkan timbulnya medan listrik di dalam ruang tersebut, akhirnya setiap muatan lain Q yang berada di dalam ruang itu akan mengalami gaya elektrostatis, ”makin banyak muatan Q makin kuat medan listrik di dalam ruang, ditentukan oleh benyak muatan Q yang menimbukkan medan listrik tersebut, seerta tergantung pada jaraknya dari muatan Q.[3]
                Percobaan tetes minyak milikan kali ini dilakukan untuk mendapatkan nilai jari-jari tetesan minyak yang digunakan untuk percobaan ini serta muatan yang terdapat pada percobaan ini sekaligus jumlah muatan yang terkandung dalam satu tetes minyak.

II.     METODE

    Adapun alat dan bahan yang diperlukan dalam percobaan tetes minyak milikan adalah sebagai berikut; milikan oil apparatus, sprayer, minyak parafin, mikroskop, sumber cahaya, dan stopwatch.
Pada percobaan tetes minyak milikan memiliki output kuantitatif yaitu berupa waktu tempuh butiran untuk naik dan turun  dalam jarak s diantara batas garis atas dan garis bawah pada lensa mikroskop. Nilai dari jarak dan waktu tersebut nantinya akan digunakan untuk menghitung besar jari-jari tetesan. Kemudian setelah didapatkan jari-jari, maka dapat ditentukan nilai muatan butiran minyak.
Dari data yang diperoleh dapat ditentukan jari-jari butir minyak, muatan konstanta, muatan tiap butiran serta banyak muatan tiap butiran minyak. Dari waktu dan jarak yang ditempuh butiran minyak maka dapat dihitung kecepatan butiran minyak dengan persamaan :
 ............................................. (2.1)
Sedangkan jari – jari butiran minyak dapat dihitung dengan menggunakan persamaan:

r = .....................................(2.2)

Selain itu juga dicari muatan konstanta dengan persamaan :
.....................................(2.3)

dengan, E = medan listrik yang dapat dicari dengan persamaan:
 ...............................................(2.4)
dengan, V= tegangan (Volt), d= jarak kedua plat
muatan tiap butiran dapat dihitung dengan persamaan:
q = k (vnaik + v turun )............................(2.5)

banyak muatan tiap butiran dapat dihitung dengan persamaan:
 ................................................(2.6)
Dalam melakukan percobaan ini, langkah pertama yang  dilakukan yaitu dipersiapkan peralatan dan bahan antara lain mikroskop, sprayer, minyak paraffin, sumber cahaya (lampu polikromatis), stopwatch dan seperangkat peralatan milikan.
Lalu sprayer yang berisi minyak parafin dimasukkan ke ruang penyemprotan melalui lubang sprayer, sehingga timbul butiran-butiran di daerah dua plat yang diberi potensial. Kemudian sumber cahaya diatur agar ruang pengamatan mendapatkan cahaya. Lalu dengan menggunakan mikroskop diamati salah satu butiran yang sekiranya bergerak jatuh bebas dengan kecepatan stasioner. Switch pembalik digunakan untuk mengatur medan listrik sehingga salah satu butiran diamati dapat bergerak naik. Diamati dan dicatat waktu tempuh butiran untuk naik dari batas garis bawah sampai menyentuh batas garis atas. Setelah butiran yang diamati menyentuh batas garis atas, switch pembalik dilepaskan sehingga butiran bergerak turun. Diamati dan dicatat waktu tempuh butiran untuk turun dari batas garis atas sampai menyentuh batas garis bawah.














                   Gambar 2.1 Rangkaian peralatan tetes minyak milikan

Pengamatan gerak butiran diulang sebanyak 7 kali setiap naik dan turun. Pada percobaan ini digunakan variasi tegangan. Yaitu sebesar 200 V dan 300 V. Adapun Flow Chart dapat dilihat sebagai berikut :

 






















 

 

 

 

 

 

 


III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Setelah dilakukan percobaan tetes minyak milikan, maka data yang dihasilkan adalah sebagai berikut :

Tabel 1. Data waktu tempuh naik dan turun suatu butiran minyak pada
              tegangan 200 V
No.
t naik/t gravitasi (s)
t turun/t medan (s)
1.
2,40
1,70
2.
3,38
1,90
3.
2,84
2,10
4.
3,18
1,56
5.
3,24
2,04
6.
3,23
2,18
7.
3,30
2,54

Tabel 2. Data waktu tempuh naik dan turun suatu butiran minyak pada
              tegangan 300 V
No.
t naik/t gravitasi (s)
t turun/t medan (s)
1.
2,15
2,05
2.
2,75
1,93
3.
3,13
2,81
4.
1,76
1,50
5.
2,70
1,73
6.
2,92
2,26
7.
3,16
2,22
     
       Berdasarkan data pada tabel diatas waktu tempuh butiran minyak untuk turun relatif lebih cepat daripada waktu tempuh untuk naik. Waktu untuk turun lebih cepat daripada waktu untuk naik karena butiran minyak hanya dipengaruhi gaya gravitasi bumi sedangkan saat naik butiran minyak dipengaruhi gaya listrik yang arahnya ke atas, resultan gaya gravitasi dan gaya listrik pada saat butiran naik menyebabkan gerak butiran ke atas membutuhkan waktu lebih lama daripada untuk turun. Berdasarkan kenaikan tegangan pada sumber, menyebabkan waktu tempuh untuk naik dan turun relatif semakin cepat. Hal ini dikarenakan semakin besar beda tegangan semakin besar medan listrik yang mempengaruhi gerak butiran minyak. Sehingga menyebabkan gerak butiran minyak semakin cepat.
            Untuk menghitung jari-jari butiran minyak dihitung terlebih dahulu kecepatan naik dan kecepatan turun butiran, dengan menggunakan persamaan (2.1) didapatkan nilai kecepatan butiran pada saat naik dan turun yang disajikan dalam tabel berikut

Tabel 3. Hasil perhitungan kecepatan naik dan kecepatan turun butiran
              Minyak dengan d=5mm
No.
Tegangan (V)
V saat naik (m/s)
V saat turun (m/s)
1.
200
0,000208333
0,000294118
2.
0,000147929
0,000263158
3.
0,000176056
0,000238095
4.
0,000157233
0,000320513
5.
0,000154321
0,000245098
6.
0,000154799
0,000229358
7.
0,000151515
0,00019685
8.
300
0,000232558
0,000243902
9.
0,000181818
0,000259067
10.
0,000159744
0,000177936
11.
0,000284091
0,000333333
12.
0,000185185
0,000289017
13.
0,000171233
0,000221239
14.
0,000158228
0,000225225
      
      Setelah diperoleh nilai kecepatan, kemudian dapat dicari jari-jari butiran minyak dengan menggunakan persamaan (2.2). dengan diketahui nilai  minyak parafin adalah 0,0000181 N/m2 dan ρ udara adalah 1,29 kg/cm3 dan ρ minyak parafin adalah 875,3 kg/cm3. Maka didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 4. Hasil perhitungan jari-jari butiran minyak
No.
Tegangan (V)
r (m)
1.
200
1,39337E-06
2.
1,17412E-06
3.
1,28089E-06
4.
1,21048E-06
5.
1,19922E-06
6.
1,20108E-06
7.
1,18827E-06
8.
300
1,47215E-06
9.
1,30169E-06
10.
1,22011E-06
11.
1,62711E-06
12.
1,31368E-06
13.
1,26323E-06
14.
1,21431E-06










      muatan butiran minyak dapat dihitung menggunakan persamaan (2.5). maka didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 5. Hasil perhitungan muatan butiran minyak
No.
E
k
q
1.
40000
1,18786E-14
5,96843E-18
2.
1,00095E-14
4,11478E-18
3.
1,09197E-14
4,52243E-18
4.
1,03195E-14
4,93009E-18
5.
1,02235E-14
4,08346E-18
6.
1,02393E-14
3,9335E-18
7.
1,01301E-14
3,52899E-18
8.
60000

8,36684E-15
3,98647E-18
9.
7,398E-15
3,26167E-18
10.
6,93439E-15
2,34161E-18
11.
9,2475E-15
5,70963E-18
12.
7,46618E-15
3,54048E-18
13.
7,17942E-15
2,81772E-18
14.
6,9014E-15
2,64636E-18
      
dan jumlah muatan tiap butiran minyak dengan menggunakan persamaan (2.6). maka didapatkan hasil sebagai berikut :

Tabel 6. Hasil perhitungan jumlah muatan tiap butiran minyak
No.
q
e
n
1.
5,96843E-18
1,69E-19
35,31613759
2.
4,11478E-18
1,69E-19
24,34783772
3.
4,52243E-18
1,69E-19
26,75994839
4.
4,93009E-18
1,69E-19
29,17213339
5.
4,08346E-18
1,69E-19
24,16247219
6.
3,9335E-18
1,69E-19
23,27513
7.
3,52899E-18
1,69E-19
20,8815796
8.
3,98647E-18
1,69E-19
23,58856968
9.
3,26167E-18
1,69E-19
19,29982503
10.
2,34161E-18
1,69E-19
13,85566859
11.
5,70963E-18
1,69E-19
33,78478874
12.
3,54048E-18
1,69E-19
20,94960531
13.
2,81772E-18
1,69E-19
16,67289103
14.
2,64636E-18
1,69E-19
15,65894669

Pada percobaan ini, mikroskop berfungsi untuk mengamati butiran-butiran minyak pada pelat katoda. Minyak parafin adalah bahan yang digunakan sebagai butiran minyak yang akan disemprotkan, sprayer digunakan untuk menyemprotkan minyak parafin, stopwatch untuk menghitung waktu yang dibutuhkan butiran minyak untuk naik dan turun. Serta sumber cahaya Cahaya berfungsi sebagai pengion butiran minyak yang jatuh di dalam tabung. Ionisasi menghasilkan elektron yang melekat pada butiran minyak, sehingga butiran minyak menjadi bermuatan listrik negatif. Butiran minyak ada yang menyerap satu, dua, atau lebih elektron. Jika pelat logam diberi beda potensial dengan pelat bawah sebagai kutub negatif, maka tetes minyak yang bermuatan negatif akan mengalami gaya tolak listrik. Tetes minyak yang mengikat lebih banyak elektron akan tertolak lebih kuat. Pada saat switch pembalik digerakkan maka butiran minyak akan mengikuti gerakan switc pembalik yaitu tetes minyak akan naik jika switch pembalik digerakkan ke atas atau ke arah (+) dan akan turun jika switch pembalik dilepaskan atau digerakkan ke bawah. Namun pada percobaan ini, mikroskop yang digunakan tidak memiliki lensa pembalik sehingga gerakan butiran yang teramati berkebalikan dengan gerak sesungguhnya.
    Dari perhitungan dapat diperoleh jari-jari rata-rata pada tegangan 200 V sebesar 1,23535E-06 m dan jari-jari rata-rata pada tegangan 300 V sebesar 1,34461E-06 m. q rata-rata pada tegangan 200 V sebesar 4,44024E-18 coloumb dan q rata-rata pada tegangan 300 V sebesar 3,47199E-18 coloumb. Serta didapatkan jumlah muatan rata-rata pada tegangan 200 V sebesar 26,27360556 muatan dan jumlah muatan rata-rata pada tegangan 300 V adalah 20,54432787 muatan.

III.     KESIMPULAN

     Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan didapatkan kesimpulan bahwa semakin besar beda potensial semakin cepat waktu yang dibutuhkan butiran untuk naik maupun turun sehingga semakin besar kecepatannya. Dari perhitungan dapat diperoleh jari-jari rata-rata pada tegangan 200 V sebesar 1,23535E-06 m dan jari-jari rata-rata pada tegangan 300 V sebesar 1,34461E-06 m. q rata-rata pada tegangan 200 V sebesar 4,44024E-18 coloumb dan q rata-rata pada tegangan 300 V sebesar 3,47199E-18 coloumb. Serta didapatkan jumlah muatan rata-rata pada tegangan 200 V sebesar 26,27360556 muatan dan jumlah muatan rata-rata pada tegangan 300 V adalah 20,54432787 muatan.
UCAPAN TERIMA KASIH
  penulis mengucapkan terima kasih kepada asisten Yovanita N dan Maria Fransisca G. rekan-rekan praktikan dan semua pihak terkait praktikum tetes minyak milikan dalam melakukan percobaan dan penyelesaian laporan ini

DAFTAR PUSTAAKA
[1]     Alonso,Finn. 1992. “Dasar-Dasar Fisika Universitas Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga.
 [2]    Kenneth, Krane. 1986. “Fisika Modern Edisi Ketiga”. Jakarta: Erlangga.
 [3]     Giancoli,Douglas. 2003.”Fisika Jilid 2”,Jakarta;Erlangga.
 [4]    Soedojo, Peter. 1992. “Azaz-Azaz Ilmu Fisika Jilid 3 Optika. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
 [5]    Pits, Donald R. 1987. “Perpindahan Kalor. Jakarta: Erlangga.